Menara Pisa Miring 4 Derajat Datangkan Devisa, Gedung DPR Miring 7 Derajat Hamburkan Uang


Liputan118 - Isu miringnya salah satu menara di komplek gedung DPR, yakni Menara Nusantara sebenarnya sudah ada sejak April tahun 2010. Pada saat itu, wakil ketua DPR Pryio Budhi Santoso mengatakan bahwa gedung DPR perlu direnovasi karena sudah miring 7 derajat.

Entah perhitungan dari mana, pastinya DPR ajukan anggaran pembuatan gedung baru senilai nyaris 2 triliun. 3 hari berselang statement konyol tersebut, Kepala Litbang Kementerian PU Sumaryanto di kabinet menteri Presiden SBY mengatakan bahwa hasil audit Oktober 2009 menyatakan gedung masih baik.

Jadi bagaimana dari Oktober 2009 sampai April 2010, kemiringan bisa mendadak menjadi 7 derajat? Ini adalah hal yang tidak masuk akal. Setahu saya di selang waktu tersebut, tidak ada gempat yang berkekuatan tinggi yang bisa membuat gedung tersebut miring 7 derajat dalam waktu 6 bulan.

“Ini gedung heritage, nggak ada lagi penambahan tempat. Anggota DPR ini nambah jadi 575. Dulu anggota DPR saat gedung itu dibangun tahun ’88 cuma 40 orang kurang, 40 orang nggak punya staf,” kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/8).

Dengan keterangan dari mantan menteri PU Sumaryanto, akhirnya membuat rencana pembangunan Menara Nusantara terhenti selama 5 tahun. Namun pada bulan April tahun 2015, rencana tersebut dilanjutkan, dengan anggaran yang jauh lebih kecil, yakni 1,338 Triliun, sekitar 500 miliar lebih murah dibandingkan 5 tahun sebelumnya.

Jadi dari angka tersebut, kita bisa tahu bagaimana penggunaan uang tersebut pada dua era presiden yang begitu berbeda. Ah sudah lah, melihat mantan presiden, akan membuat saya prihatin dan baper. Tentu pembaca Seword tidak ingin saya membahas sang mantan bukan?

Menara Pisa, Gedung Lonceng, Pisa, Italia (Penghasil Devisa Tingkat Tinggi)

Menara Pisa (Torre pendent di Pisa atau Torre di Pisa) adalah sebuah menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia. Menara ini sebenarnya tidak pernah dibuat untuk miring pada hakekatnya. Namun di dalam pembangunannya, menara tersebut perlahan-lahan mengalami kemiringan karena struktur yang mungkin kurang kuat, atau tanah yang berbeda kontur.

Dengan adanya menara ini, devisa negara bertambah, karena adanya objek wisata. Saya sendiri pun belum pernah datang ke sana. Mungkin jika ada yang bayarin tiket ke sana, boleh hubungi saya, dan akan langsung buat paspor ke sana. Hehehe.


Menara Pisa juga diterima sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. Beberapa organisasi menganggap menara ini adalah satu dari tujuh keajaiban dunia, karena kemiringannya yang ekstrim yakni sekitar 4 derajat, namun masih kokoh berdiri.

Gedung Nusantara I, Kompleks DPR, Jakarta, Indonesia (Lelucon Tingkat Tinggi)

DPR berulang kali mengeluhkan bahwa salah satu gedungnya miring sampai 7 derajat.

Apakah benar demikian? Sebenarnya ini adalah sebuah cara pandang ciri khas kaum bumi datar. Mengapa? Bayangkan saja bahwaangka 500 ribu saja bisa dijadikan 7 juta. 14 kali lebih banyak. Ya untuk menjadi 7 derajat, maka kira-kira mungkin kemiringan sebenarnya hanya 0,5 derajat dan itu masih normal.

Dengan adanya menara ini, uang rakyat terkuras, karena adanya vampir laut Dewa Neptunus dan Keong Kolintang. Apa coba?

“Dengan ketinggian gedung 99 meter, apabila terjadi kemiringan 7 derajat maka (gedung) akan mengalami simpangan (miring) 8 meter,” jelas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU Sumaryanto Widayatin tahun 2010 silam.

Membandingkan menara Pisa dan gedung DPR, tentu merupakan perbandingan antara langit dan bumi, mungkin lebih tepat sorga dan kerak neraka. Kemiringan menara Pisa tidak sampai 4 derajat, sedangkan Gedung Nusantara, (katanya) sampai 7 derajat.

 Pisa mendatangkan devisa, sedangkan Gedung DPR menyedot uang rakyat. Sulit memang.. Rasanya sangat tepat apa yang Pak Mohammad Mahfud MD katakan, orang-orang yang di dalamnya yang miring! Hahaha. Mantap Pak Mahfud! Ngomong-ngomong, Gedung DPR nya bukan yang bulat itu ya, namun Gedung Nusantara I.

“Hasil penelitian PU gedung DPR tidak miring. Yang bilang miring itulah yang miring,” kata Mahfud, Senin (14/8/2017).

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak setuju dengan pengajuan anggaran untuk DPR RI sejumlah 5,7 triliun. Apalagi anggaran itu diusulkan untuk membangun kompleks DPR di lahan bekas aman Ria Senayan. Kocak. Bahkan, Mahfud pun sepakat dengan usulan netizen yang menyarankan di dekat gedung DPR dibangun pemakaman. Tujuannya agar para wakil rakyat tersebut ingat akan kematian.

(seword.com by HY.Sebastian)

agen bolaagen kasinosbobetsbobet kasinotogel hongkongtogel onlinetogel sgptogel sgptogel sydneyCasino Onlineteman ahokforum togel

No comments

Powered by Blogger.