Hal ini yang akan ditiru Anies-Sandi dari gaya kepemimpinan seorang Ahok dan Djarot
Liputan118 - Dalam hitungan hari, pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, segera dilantik. Pelantikan akan dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada tanggal 16 Oktober mendatang.
Sejumlah persiapan telah dilakukan keduanya bersama seluruh tim yang membantu. Mulai dari kostum yang akan dipakai sampai dengan konsep publikasi prosesi pelantikan keduanya.
Anies mengaku sudah menyiapkan seragam dinas yang akan dia pakai di hari pelantikan nanti. Baju itu, cerita Anies, dikerjakan seorang penjahit lawas di Jakarta yang sudah ada sejak Gubernur Tjokropronolo yang memimpin pada 1977-1982.
"Sudah fitting, sama siapa lupa namanya. Tapi dari Pemda katanya. Dia sudah sejak Gubernur Tjokropronolo," ungkap Anies.
Tim Anies dan Sandi tak kalah sibuk mematangkan acara pelantikan agar semua warga Jakarta bisa ikut merasakan suasana hadirnya gubernur dan wakil gubernur baru. Salah konsep yang mereka pikirkan, membuat aplikasi virtual reality diperuntukkan bagi warga yang tidak bisa menyaksikan langsung prosesi pelantikan.
"Nanti para warga bisa men-download aplikasi tersebut. Kami sedang berkomunikasi dengan pihak Kominfo untuk tahap penyempurnaan aplikasi tersebut," ditambahkan Tim Komunikasi Anies Baswedan- Sandiaga Uno, Naufal Firman Yursak.
Tim juga menyiapkan 15 unit VR di beberapa titik wilayah di Jakarta. Dari 15 VR, 12 di antaranya akan memproyeksikan kegiatan di luar Balai Kota, sementara sisanya di dalam. Selain itu, akan disediakan layar untuk menonton live pelantikan Anies-Sandi bisa mengakses web dan aplikasi smarteyes.id.
Meski masa kerjanya segera dimulai, Anies dan Sandi masih merahasiakan sistem kerja mereka nantinya. Termasuk program utama selama memimpin DKI Jakarta untuk lima tahun ke depan.
Namun bocoran didapat dari tim sinkronisasi, ada program Ahok- Djarot yang akan mereka teruskan. Anies dan Sandi juga akan menerima pengaduan warga secara langsung.
"Tentu dong kan Gubernur DKI Jakarta. Harus menyapa seluruh warga," jelas Naufal.
Naufal mengatakan Anies-Sandi akan bertemu warga setiap hari. "Cuma bentuknya seperti apa kan tunggu tanggal mainnya. Tentunya pokoknya hadiah buat warga Jakarta," janji dia.
Tradisi ini sebelumnya dijalankan Ahok dan Djarot untuk merespons segala keluhan warga secara langsung di teras Balai Kota. Biasanya, Ahok menerima keluhan warga pagi hari sebelum mulai bekerja didampingi beberapa staf dari Biro Hukum, Biro Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Biro Tata Ruang.
Dia meminta anak buahnya mencatat apa-apa yang diadukan warga. Mulai dari masalah lahan, sertifikat bangunan, pendidikan sampai pungutan liar.
Setelah mendengar berbagai permasalahan yang dilaporkan warga, tak jarang Ahok membagikan kartu namanya. Di kartu nama itu, tertera nomor ponsel yang bisa digunakan warga jika ingin menyampaikan pengaduan lewat SMS.
"Kita urus kok, justru kenapa saya tinggalkan nomor HP asli saya karena saya kan datang lagi belum tentu ketemu warga," kata Ahok, kala itu.
Alasan Ahok menerima pengaduan warga secara langsung karena tak puas jika hanya mengandalkan RT, RW dan lurah untuk mengetahui apa yang dikeluhkan masyarakat Jakarta. Meski demikian, Ahok memastikan setiap laporan warga yang dia terima akan diteliti dahulu.
No comments